Menerapkan Penyusunan Pesan Bidang Kehumasan

    Tujuan utama dari kegiatan Departemen Public Relations (PR) dalam sebuah lembaga, organisasi atau perusahaan adalah untuk menciptakan citra perusahaan (Corporate Image). Untuk menciptakan cintra perusahaan ini,sudah tentu citra itu harus dilakukan dengan berbagai cara, semua cara yang harus dilakukan adalah cara atau kegiatan yang dilakukan oleh kegiatan komunikasi.

A.  Teknik penyusunan pesan

      Teknik penulisan pesan dalam Public Relations (Humas)  (Public Relations Writing) adalah keterampilan menulis (writing skill) khas Humas/PR dalam menghasilkan naskah-naskah yang diperlukan untuk kepentingan pencitraan positif dan popularitas perusahaan/organisasi.



Tipe-tipe panulisan atau naskah PR dapat dibagi menjadi 2 bagian :

1.  Berkaitan dengan Media Relations/Press Relations, seperti naskah press release (siaran pers), advertorial, dan press conference (press kit/media kit).



2.  Berkaitan dengan media promosi, informasi, dan komunikasi perusahaan/organisasi, seperti naskah untuk dipublikasikan di newsletter, in house magazine/Company Magazines, naskah laporan tahunan (annual report), company profile, leaflet, booklet, brosur, dan sebagainya.



B.  Struktur umum penulisan

.Judul
By - Line
Date - line
Eye catcher
Intro (teras /lead)
Tubuh (body)
Penutup (ending)

C.  Bentuk / Model  Penulisan

 Press release adalah tempat untuk memberikan info – info, berita, ataupun kegiatan – kegiatan yang lainnya melalui siaran pers, media rilis, pernyataan pers atau rilis video adalah komunikasi tertulis atau direkam diarahkan pada anggota media berita untuk tujuan mengumumkan sesuatu seolah-olah berita
Feature bukanlah press release yang panjang melainkan suatu bentuk tulisan yang sangat berbeda dengan manfaat, nilai, dan karakteristik tersendiri.Feature merupakan artikel tentang sebuah cerita yang menganalisis berita, menghibur, atau menceritakan manusia, atau benda didalam dan diluar berita
Backgrounders (tulisan latar) merupakan tulisan yang biasanya menyertai release. Backgrounders bersifat melengkapi informasi yang tidak tersampaikan lewat press release karena keterbatasan ruang di media massa dengan menulis backgrounders berarti public relations mempermudah pekerjaan media
Factsheet atau lembar fakta merupakan gambaran umum dari sebuah perusahaan, produk, jasa atau sesuatu permasalahan yang bisa disajikan dalam bentuk dokumen, laporan atau outline dan biasa dibuat oleh seorang praktisi humas. Lembar fakta ini meringkas poin-poin akan suatu peristiwa, produk, jasa untuk membantu jurnalis mendapatkan gambaran mengenai suatu isu dengan cepat
White Paper adalah sebuah dokumen yang berisi penjelasan akan sebuah masalah yang ingin diselesaikan suatu projek, solusi akan masalah tersebut, serta penjelasan detil project, pembuatannya, dan interaksinya dengan pengguna

D.  Bahasa Komunikasi

     Kemampuan untuk berbahasa dalam komunikasi(dikenal dengan Public Relations Skill). Untuk itu diperlukan latihan dan ini mutlak PRO harus menguasai teknik komunikasi dengan menggunakan formula 5W+1H serta struktur kalimat berita dengan sistem Piramida terbalik. Perlu diingatkan bahwa bahasa komunikasi  itu bukan saja keterampilan umum, akan tetapi disamping memiliki keterampilan diperlukan juga:     

Kemampuan berbahasa yang baik khususnya bahasa jurnalistik.
Memiliki wawasan yang luas
Memerlukan kreatifitas mengelola bahan yang bersifat berita
Mampu dan mengerti teknik menulis Press Realese
Mampu dan mengerti teknik menulis artikel maupun Feature
Mampu menganalisa dan memahami keinginan pembaca atau audio dan lain-lain.

E.   Pedoman Pemakaian Bahasa dalam PERS


Wartawan hendaknya secara konsekuen melaksanakan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).* Hal ini juga harus diperhatikan oleh para korektor karena kesalahan yang paling menonjol dalam surat kabar sekarang ialah kesalahan ejaan.
Wartawan hendaknya membatasi diri dalam singkatan atau akronim. Kalaupun ia harus menulis akronim, maka satu kali dia harus menjelaskannya di antara tanda kurung kepanjangan akronim tersebut supaya tulisannya dapat dipahami oleh khalayak ramai.
Wartawan hendaknya tidak menghilangkan imbuhan, bentuk awal, atau prefiks. Pemenggalan kata awalan me- dapat dilakukan dalam kepala berita mengingat keterbatasan ruangan. Akan tetapi, pemenggalan jangan sampai dipukulratakan sehingga merembet pula ke dalam tubuh berita.
Wartawan hendaknya menulis dengan kalimat-kalimat pendek. Pengutaraan pikirannya harus logis, teratur, lengkap dengan kata pokok, sebutan, dan kata tujuan (subjek, predikat, objek). Menulis dengan induk kalimat dan anak kalimat yang mengandung banyak kata mudah membuat kalimat tidak dapat di pahami. Lagi pula, prinsip yang harus dipegang ialah “satu gagasan dalam satu kalimat”.
Wartawan hendaknya menjauhkan diri dari ungkapan klise atau stereotype yang sering dipakai dalam transisi berita, seperti kata-kata sementara itu, dapat ditambahkan, perlu diketahui, dan dalam rangka. Dengan demikian, dia menghilangkan monotoni (keadaan atau bunyi yang selalu sama saja) sekaligus menerapkan ekonomi kata atau penghematan dalam bahasa.
Wartawan hendaknya menghilangkan kata mubazir seperti adalah (kata kerja kopula), telah (penunjuk masa lampau), untuk (sebagai terjemahan to dalam bahasa Inggris), dari (sebagai terjemahan of dalam hubungan milik), bahwa (sebagai kata sambung), dan bentuk jamak yang tidak perlu diulang.
Wartawan hendaknya mendisiplinkan pikirannya supaya jangan campur aduk dalam satu kalimat bentuk pasif dengan bentuk aktif.
Wartawan hendaknya menghindari kata-kata asing dan istilah-istilah yang terlalu teknis ilmiah dalam berita. Kalaupun terpaksa menggunakannya, maka satu kali harus dijelaskan pengertian dan maksudnya.
Wartawan hendaknya sedapat mungkin menaati kaidah tata bahasa.
Wartawan hendaknya ingat bahasa jurnalistik ialah bahasa yang komunkatif dan spesifik sifatnya dan karangan yang baik dinilai dari tiga aspek, yaitu isi, bahasa, dan teknik persembahan..

F.  Publik Relations Skill

     Jenis tulisan :

     1. Ilmiah

         - Skripsi

         - Desertasi

      2. Sastra

          - Novel

          - Puisi

      3. Jurnalistik

-  News /berita (menyampaikan informasi)
Feature (lebih menekankan segi kemanusiaan.  bisa untuk menyampaikan informasi guna untuk menambah pengetahuan)
- Opini (berupa kolom dan tajuk rencana. Tujuan utamanya meyakinkan orang lain, memaparkan dan lain-lain)
- Reproduksi (hasil ulang yang berupa tinjauan atau penilaian disebut resensi buku, kaset, Vidio dan lain-lain & ada reproduksi yang berupa ringkasan.

G.  Kelengkapan berita menurut Rudyrat Kiplling (Tekning Reporting)


       Berita yang lengkap harus menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

       Unsur 5W + 1H
tugas otk humas dan protokol
       What   : apa yang terjadi

       Why    : mengapa peristiwa itu terjadi

      Who    : siapa yang terlibat dalam peristiwa itu

       When   : kapan peristiwa itu terjadi

       Where : dimana peristiwa itu terjadi

        How : bagaimana peristiwa itu berlangsung



     1.   Jenis - jenis berita

Berita ekonomi
Berita politik
Berita sosial
Berita olahraga
Berita hukum dan kriminal 

    2.      Teknik liputan

Merancang tugas liputan (MTL) ialah kegiatan redaktur dalam menyiapkan tugas reporting.
Tujuan MTL adalah menyiapkan tugas liputan secara berencana dan menentukan apa saja langkah-langkahnya dengan proses berpikir secara teratur.

Komentar

Posting Komentar